Karenanya, ketika proyek-proyek TI semakin dikaitkan dengan integrasi, isu IT governance akan menjadi lebih utama. “Tidak ada seorang CIO pun yang kini cukup berbakat untuk mengatasi inisiatif perusahaan secara luas di luar dari framework suatu governance model,” tambah James Richardson, senior vice president and chief marketing officer Cisco.
Kembangkan keahlian CIO di luar teknologi
Suatu survei yang dilakukan terhadap 500 CIO (2002) menyebutkan tantangan utama yang dihadapi para CIO. Dari sepuluh respon teratas tidak ada satupun yang terkait dengan teknologi:
Ketika ditanya ketrampilan apa yang paling mereka butuhkan, responden menyebutkan komunikasi, pemahaman mengenai proses bisnis dan pelaksanaannya, serta pemikiran dan perencanaan strategis.
Respon tersebut tidak terlalu mengejutkan, mengingat daftar tanggung jawab CIO umumnya meliputi merencanakan teknologi bisnis, mengembangkan teknologi dan infrastruktur TI, mengevaluasi kemampuan teknologi, dan berinteraksi dengan klien internal dan eksternal untuk memastikan kelangsungan kepuasan pelanggan.
“Ketrampilan mutlak No. 1 adalah kemampuan berbicara dalam bahasa bisnis,” ujar Griffin.
Konsekuensinya, CIO harus mengembangkan pola ketrampilan yang luas selain teknologi. Di antara ketrampilan lainnya adalah orientasi bisnis yang kuat dan meyakinkan bahwa TI bermanfaat dalam menyelesaikan masalah-masalah bisnis. Mereka juga membutuhkan ketrampilan organisasi yang baik; kemampuan mengelola sumberdaya dan inisiatif TI; dan kemampuan mengonsep, meluncurkan, dan menyediakan berbagai proyek TI tepat waktu dan sesuai anggaran.
Singkatnya, CIO harus mengembangkan kemampuannya dalam beberapa hal berikut:
Tahu kapan dan bagaimana bermitra
Tak banyak perusahaan yang siap melakukan secara internal seluruh proses bisnisnya guna membuat perusahaannya efektif. Riset Yankee Group mengungkapkan bahwa 55% dari perusahaan Fortune 1000 mengalihdayakan satu atau lebih proses bisnis utamanya. Hal itu memberikan manfaat, antara lain karena:
“Beberapa perusahaan dapat atau harus berusaha untuk memberikan seluruh TI yang diperlukan untuk menjalankan bisnis, sehingga pertanyaannya menjadi seberapa banyak teknologi harus tetap di dalam dan seberapa besar pula yang harus dikeluarkan untuk dialihdayakan,” ujar Irwin.
Irwin menyarankan tiga strategi untuk kesuksesan perusahaan maupun mitranya, yakni:
Bostrom menyarankan bahwaperusahaan harus agresif dalam menegosiasikan berbagai kontrak dengan para penjual yang menunjukkan inovasi dan juga penghematan biaya. “Pastikan kontrak-kontrak tersebut mencakup perjanjiaan tingakt pelayanan dan komponen-komponen yang menghargai inovasi dan kepuasan pelanggan,” katanya. /aa
Peran CEO Dalam Keberhasilan Penerapan TI (3)
Posted by
pradhana
at
Monday, May 26, 2008
Labels: Leadership, Vision
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Categories
- Blogging (1)
- Business Case (10)
- Insights (5)
- Inspiring Company (3)
- Inspiring Person (1)
- IT Professional (1)
- Leadership (13)
- Management (3)
- Vision (20)
Archive
-
Recent POSTS | IT Professionals
-
CIO ROLE | Personal Leadership
-
SUSTAINABLE IT | Ted Samson
-
IT VALUE | Enterprise
-
Recent COMMENTS | IT Professionals
-
E-COMMERCE | Optimization
-
WEB SERVICES | Development
-
TECH Resources | For IT Professionals
CIO | UPDATE
IT Professional | RESOURCES
Enterprise | IT
Making | IT WORK
Developer | UPDATE
ICT & INTERNET | Business
MOBILE | Wireless
Tom Peters | STRATEGIES
LEADERSHIP | Tips
BLOGrolls
- Basic Overview of Role of Chief Executive
- Building Knowledgeable Organisations
- Collaborative Thinking
- Collective Genius
- Evolving Excellence
- Human Capital Management
- Knowledge Management
- Management Issues
- Managing Leadership
- Presentation Zen
- Reputation Management
- Small Business Time Management
- Strategic Human Capital Management (HCM)
- Successful Leaders and Managerial Skills
- Talent Management
- The Secret Language of Leadership
0 comments:
Post a Comment