Blogging: Dari Personal, Korporat, Hingga CEO

Blog adalah situs web yang dilengkapi link-link ke situs atau sumber-sumber lain yang menarik, berikut berbagai komentar, pemikiran, pandangan atau ide-ide mengenai sesuatu yang ditulis oleh penulis Blog atau Blogger. Tidak seperti situs web pada umumnya, blog memiliki berbagai fasilitas yang mudah dibangun dan dikembangkan sendiri oleh seorang blogger, meski tak memiliki ketrampilan pemrograman atau membuat web.

Blog memungkinkan para blogger menulis dan memposting tulisannya langsung ke web yang dibangunnya dan segera menjadi konsumsi publik. Biasanya, blog diisi secara rutin dan terus terbarui isinya. Blog sebenarnya sudah ada sejak awal adanya Internet tahun 1993. Namun, tak banyak yang menggunakannya. Hingga 1999, hanya lusinan saja jumlah Blog yang ada. Saat ini, jumlahnya sudah mencapai 185 juta blog, termasuk 72,8 juta dari Cina. Jumlah pastinya mungkin jauh lebih besar dari ini, ditambah dengan jumlah blog yang bukan berbahasa Inggris. Karena data statistik lebih perhatian terhadap blog-blog berbahasa Inggris, meski tak sepenuhnya mengabaikan blog-blog berbahasa lokal.

Popularitas blog terus meningkat. Meski awal-awalnya digunakan oleh segelintir orang saja dan menampilkan isu-isu kritikal, seperti perdebatan mengenai perang Irak, yang kemudian menarik perhatian banyak orang. Apalagi setelah munculnya peranti yang sangat mudah digunakan, sehingga blogger mudah mengelolanya sendiri, tanpa memerlukan ahli TI atau programer.

Adalah Evan Williams, Paul Bausch, dan Meg Hourihan, yang pada 1999 secara bersama meluncurkan Blogger.com, yang nyediakan peranti lunak (http://nama.blogspot.com/) dan sekaligus hosting blog, yang kemudian dianggap sebagai pemicu pertumbuhan Blog yang sangat fantastis hingga sekarang ini. Selain mudah digunakan, juga memiliki fitur-fitur yang sangat bervariasi.

Saat ini, tak hanya Blogger yang menyediakan software untuk blog (dan hosting), tetapi ada WordPress, LiveJournal, Moveable Type, Blog-City, EasyJournal, Easyblog, Typepad, dan masih banyak lainnya.

Perkembangan blog ini, tak pelak, melahirkan suatu komunitas baru, Blogging Community, atau Blogspheres, yang memberi kemungkinan lebih besar pada setiap orang untuk membangun blog dan saling berkomunikasi atau melakukan sindikasi dengan sesama anggota komunitas blog.

Selain itu, isi blog juga terkesan lebih kritis, lebih terbuka dan berani melihat aspek-aspek yang lebih dalam dengan sumber-sumber yang sangat luas. Jenisnya pun sangat beragam, dari yang sekedar iseng dan berupa catatan harian penulisnya, hingga yang terkait dengan hobi, keahlian, atau kalangan ibu-ibu yang terkait dengan anak, keluarga, masak-memasak, berkebun dan lain sebagainya.

Belakangan, kalangan bisnis dan korporat, baik yang terkait dengan pemasaran maupun komunikasi publik, komunikasi produk, dan layanan pelanggan, juga mulai banyak yang melirik blog. Blogging korporat pun semakin marak, dan tak hanya terjadi di negara-negara maju, melainkan juga di Indonesia

Blog korporat lebih terkait dengan kegiatan bermotif bisnis, komunikasi dengan konsumen, dan karyawan, baik itu internal maupun eksternal. Secara umum, dikenal dua jenis blog korporat:

  • Pertama, blogging di kalangan dalam suatu perusahaan. Umumnya berkarakteristik 'organisation memory', 'knowledge blogs' (k-logs atau klogs) atau 'competitor intelligence'. Ini ditujukan untuk menangkap berbagai pengetahuan, ketrampilan atau keahlian yang ada di dalam organisasi yang dapat diakses dengan mudah, memfasilitasi manajemen proyek, menyediakan berbagai layanan untuk kepentingan di luar perusahaan.

  • Kedua, blogging untuk keperluan di luar perusahaan, yang bertujuan untuk membangun jembatan antara perusahaan dengan pelanggan atau stakeholder. Blog semacam inilah yang belakangan dikenal sebagai blogging korporat yang popular dalam membangun hubungan dengan pelanggan, baik terkait dengan produk, layanan, merek dan sebagainya. Meski saat ini sebenarnya ada bentuk mekanisme semacam itu, yang dikenal dengan penerapan CRM (customer relationship management). Hanya saja, dengan blogging, komunikasi atau komentar, serta kritik konsumen dapat lebih mudah terjadi, dan seringkali bersifat terbuka.

Tetapi, dilihat dari karakteristiknya, blog korporat memiliki sejumlah tujuan tertentu, antara lain:

Komunikasi yang lebih efektif.

Daripada mengirim newsletter, lebih baik informasinya diterbitkan di blog. Penulisnya, bisa berupa tim, kalangan pemasar, PR, atau bahkan CEO, yang kemudian disampaikan ke publik melalui blog. Berkirim e-mail atau newsletter elektronik, mungkin saja dihadang oleh anti spam. Dengan blog, hal itu jelas tidak terjadi. Selain mudah, juga murah, dan cepat sampai. Blogging dapat juga sebagai media berkomunikasi secara terbuka dengan kastamer Anda, sejalan dengan upaya perusahaan Anda untuk mengenal lebih baik lagi pelanggan Anda.

Memudahkan mengirim pesan-pesan pemasaran.

Menariknya, dengan blog memungkinkan berbagai informasi dapat disindikasikan, dalam arti dapat digunakan untuk mengisi blog lainnya. Misalnya dengan menggunakan RSS (Really Simple Syndication), post feed, podcasting dan lainnya. Dengan begitu, akan semakin banyak orang yang mengetahui produk atau layanan perusahaan, terutama produk atau layanan baru.

Mengurangi beban kerja professional TI.

Dengan blogging, tugas menyediakan bahan-bahan yang up-to-date dapat dibagikan ke banyak orang, sehingga tak hanya tergantung, misalnya pada staf PR, melainkan bisa dilakukan oleh bagian pemasaran, penjualan atau sebagainya. Kalau informasi yang Anda sediakan cukup menarik, maka yang justru berperan adalah para blogger lainnya, yang akan menyebarkan eksposur informasi Anda, melalui berbagai cara, salah satunya ya RSS itu.

Belakangan blogging semakin merambah di kalangan pimpinan puncak perusahaan alias CEO. Lihatlah Sun Microsystems, dimana CEO-nya, Jonathan Schwartz juga ngeblog. Blog Jonathan ini dianggap sebagai suatu bentuk sumber informasi terpercaya, yang langsung disajikan oleh CEO perusahaan mancanegara. Tak jarang, Schwartz juga sesekali menyentuh masalah keputusan yang diambilnya dan praktik-praktik bisnis yang dilakukannya, yang mungkin saja menjadi perhatian kompetitornya.

Schwartz tak sendiri. Duncan Campbell, Vice President, Marketing, StorageWorks Division, HP, dan juga David Gee, Vice President of Worldwide Marketing, Software, Technology Solutions Group, dan tak kurang 13 petinggi HP lainnya, juga ngeblog.

CEO Boeing, Randy Baseler juga menyediakan jurnal online-nya. Lewat blog-nya, Randy selalu membeberkan berbagai macam info, ide dan gagasan serta berita terakhir seputar industri penerbangan komersial, dilengkapi gambar-gambar terkini, khususnya yang terkait dengan perusahaan yang dipimpinnya, Boeing.

Di lingkungan manajemen, pemasaran, maupun merek, banyak juga tokoh-tokoh papan atas yang ngeblog, antara lain Tom Peters, Paul Temporal, Hermawan Kartajaya, Jonnie Moore, Seth Godin, Jimm Collins, dan lainnya.

“Blog korporat atau enterprise, terbukti mampu memberikan informasi yang lebih langsung ke konsumen, dibandingkan apa yang tertulis dalam press release yang dikeluarkan perusahaan,” ujar Frank Gilbane, CEO konsultan teknologi pengelolaan konten, Bluebill Advisors.

“Kekuatan blog lebih pada terjadinya komunikasi langsung antara perusahaan dengan konsumen. Karena, umumnya orang tak mau berinteraksi dengan press release. Selain itu, jika isi blog dinilai tak memberikan informasi yang lebih baik, jujur dan berarti, maka pengunjung tak akan lagi mengunjungi blog tersebut. Hal ini akan semakin mendorong perusahaan memberikan berbagai informasi yang lebih terpercaya, akurat dan utuh”

Ke depan, Gilbane percaya bahwa perusahaan akan segera mulai menugaskan orang-orang tertentu yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk mengelola blog, sehingga perusahaan memiliki orang yang tepat untuk berkomunikasi dengan konsumen melalui blog. Ini merupakan cara lain untuk berkomunikasi dengan konsumen dan juga menyediakan informasi untuk para pemegang saham.

Hanya saja, intensitas yang lebih baik dari suatu perusahaan dalam berkomunikasi dengan konsumen dan pihak-pihak lain, baik di dalam maupun, terutama di luar perusahaan, juga akan sangat terkait dengan bagaimana perusahaan mengelola informasi itu di dalam perusahaan. Artinya, hal itu terkait dengan visi dan keputusan perusahaan untuk menggunakan teknologi informasi (TI) dalam berbagai kegiatan proses bisnis di perusahaan tersebut. Bukan saja untuk mendukung proses produksi, melainkan juga pelayanan konsumen dan berbagai data dan informasi untuk pengambilan keputusan bsinis.

Blogging, sebenarnya bukan sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan lebih dimungkinkan jika suatu perusahaan telah menerapkan TI dalam kegiatan bisnisnya. Tren ini tampaknya akan terus bergulir, karena TI dan Internet akan semakin tinggi intensitas penggunaannya dalam kegiatan bisnia dan komunikasi korporat. Gilbane juga percaya bahwa ke depan akan semakin banyak perusahaan yang akan memanfaatkan blog untuk mendukung keberhasilan bisnis.

Bagaimana dengan perusahaan Anda?

0 comments: